Refleksi Catatan Perjalanan - Pangandaran



Cianjur - Pangandaran. (dari Sabtu pagi jam 9, 7 Mei - sampai 8 Mei, pukul 12 malam tiba di Pangandaran).

Pertama kalinya untuk melintasi 6 Kabupaten. Dalam kata lain, menelusuri daerah Jawa Barat. Tepatnya dari Cianjur,  hingga ke Pangandaran perbatasan antara Jawa Barat dengan Jawa Tengah (Cilacap).  

Cianjur - Bandung - Garut - Tasik - Ciamis - Banjar - tiba di Pangandaran = menghabiskan waktu 11 jam.
Masya Allah nikmat perjalanan, ygy...
Terima kasih ya Rabb, atas semua nikmat-Mu. Alhamdulillah bisa tadabbur alam ke daerah Pangandaran. Hal luar biasa dalam hidup karena diberi kesempatan untuk bisa mentadabburi ciptaan-Mu ke daerah ini.

Sempat khawatir saat melintasi perjalanan lika-liku di malam hari (dari maghrib sampai jam 10) keadaan nya masih di beberapa desa terpencil yang jarang rumah & lampu di sudut lintas jalan (bahkan sekalinya bertemu rumah di daerah terpencil desa-nya sedang mati lampu, otomatis jalan-an gelap) dan yang ditakuti saat itu ketika mobil menanjak jalan gelap (takut salah belok arah, karena kondisinya hanya bisa akses satu arah saja, modal keberanian untuk bisa maju melanjutkan perjalanan, atau mundur bablas karena jalanan berliku, dan kalaupun mutar balik ketika posisi di tengah jalanan berliku itu, jalanan-nya sempit  dan kalau dipaksa mutar arah bakal terjun ngga tau ke mana, soalnya jalanan itu benar-benar gelap, hanya ada sorot lampu mobil yang kita kendarai)

Ketika itu, hanya bisa berdoa dan berdoa, dan mau tidak mau mobil kita maju untuk menyusuri 'jalanan sepi penduduk, sunyi, berliku, dan tak ada lampu yang menerangi di pinggir sekitar jalan'. Iya sepi, lampu pun nggak ada, gelap serasa lagi di tengah hutan. Namun qadarullah alhamdulillah, Allah beri keselamatan, Allah lindungi & jaga kami (Lifia, Papah, & Supir) hingga sampai ke tujuan Pangandaran dengan selamat pada pukul 10 malam WIB.
Alhamdulillah...
*btw kenapa milih jalan yg seperti itu? soalnya jalan kota macet, jadi di arahkan dengan Google Maps ke arah yang seperti itu ^^

Namun ketika sudah sampai ke tujuan, nikmat-Mu yang tak terhingga tidak akan habis kusyukuri, ya Rabb. dari diberi kesempatan untuk menginap di kawasan (hotel Alvy Ibu Susi Pudjiastuti), diberi penginapan gratis, makan gratis, rehat di pantai kawasan beliau, dan bisa diskusi lalu bercengkrama bersama Papah, Pak Supir, Ibu Susi, dkk adalah momen dan hal berharga yang tak akan dilupa. 

Terima kasih kesempatan berharga Ibu Susi Pudjiastuti, doa terbaik selalu menyertai mu, semoga di lain waktu bisa bertemu kembali. Terima kasih juga Papah, sudah mengajak Lifia untuk mentadabburi ciptaan Tuhan ke daerah yang Masya Allah, sembari bertemu Ibu Menteri Kelautan yang tak pernah diduga.

Banyak pelajaran ketika dalam perjalanan maupun selesai bersilaturahim ke Ibu Susi. Salah satu nasihat yang paling diingat ketika bertemu beliau, yaitu "Kalau kita ada kemauan (hal positif), pasti kita bisa". 
-Susi Pudjiastuti, Mantan Menteri Kelautan & Perikanan RI.

Petuah sederhana namun sangat bermakna.
Barakallahufiik..

Catatan 9 Mei 2022, pukul 22:05 WIB









Komentar

Postingan Populer